1.2.a.9. Koneksi Antar Materi – Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
Nilai dan peran guru penggerak, seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. kompetensi-kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang Guru Penggerak.sejatinya melekat dalam diri pribadi. Terutama pribadi guru yang merdeka untuk bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila. Nilai guru penggerak akan menjelma kekuatan untuk melakukan perubahan. Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid adalah kunci melakukan perubahan diri dan sekitar. Sedangkan peran guru penggerak merupakan gerbang masuk sebuah perubahan. Nilai dan peran tersebut haruslah seimbang dalam diri guru penggerak. Keseimbangan yang akan menjaga langkah tetap pada jalurnya — perubahan.
Apakah ada keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara? jelaskan!
Nilai dan peran
guru penggerak berkelindan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Keduanya saling
menguatkan dalam mewujudkan. Nilai dan peran akan terus bertumbuh seiring
dengan pemahaman guru penggerak tentang filosofi Ki Hadjar Dewantara yang terus
bertambah. Sebagai contoh, nilai berpihak pada murid tidak lepas dari filosofi
berhamba pada murid yang digaungkan Ki Hadjar Dewantara. Demikian halnya dengan
peran guru penggerak. Contohnya adalah peran guru penggerak dalam mewujudkan
kepemimpinan murid merupakan pengejawantahan filosofi guru sebagai
penuntun.
Ingat kembali refleksi diri Anda pada bagian Refleksi Terbimbing serta ilustrasi yang sudah Anda buat pada Demonstrasi Kontekstual (sebagai gambaran Anda). Apa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mencapai nilai tersebut?
Untuk mencapai
nilai guru penggerak yang tergerak untuk bergerak dan menggerakkan bisa
menempuh strategi yang tepat. Berikut ini beberapa strategi yang dapat ditempuh
oleh guru penggerak.
1. senantiasa melakukan refleksi diri atas usaha
perubahan yang telah dilakukan. Hal ini akan memudahkan guru penggerak
menentukan langkah tepat guna menjamin keberlangsungan perubahan. Di dalamnya
termasuk upaya meningkatkan kekuatan dan usaha menguatkan kelemahan. Untuk
dapat melakukannya dengan baik, tentu guru penggerak harus menyelami lebih
dalam kekuatan dan kelemahan diri. Kemauan dan kemampuan melakukan hal ini akan
menjadi kunci memperbaiki diri. Perbaikan diri akan membuat upaya bergerak
semakin menuju arah yang lebih baik. Menggerakkan pun juga akan semakin mudah.
2. menjaga komitmen dan konsistensi
terus tergerak untuk bergerak dan menggerakkan. Strategi ini erat kaitannya
dengan nilai guru penggerak yang mandiri dan inovatif. Komitmen akan membuat
seorang guru penggerak tergerak menjaga perubahan dan menggali kemungkinan
perubahan lainnya. Tentunya perubahan yang sesuai dengan filosofi Ki Hadjar
Dewantara, yaitu sesuai kodrat alam dan zaman. Sementara itu, konsistensi akan
menjadi jaminan bagi seorang guru penggerak untuk terus melakukan inovasi guna
menciptakan pembelajaran bermakna. Konsistensi menggali ide dan gagasan kreatif
akan membuat ide dan gagasan terus mengalir.
3. menguatkan komunikasi dan
kerjasama. Strategi ini berkaitan dengan nilai kolaboratif. Sebuah nilai guru
penggerak yang akan mendukung perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi
coach guru, dan menggerakkan komunitas praktisi. Komunikasi yang tepat akan
membuat guru penggerak tergerak menjalani perannya. Kerjasama yang baik dengan
pihak sekolah, sejawat, orang tua/wali murid, dan masyarakat akan memudahkan
guru penggerak untuk terus bergerak dalam perubahan.
Siapa saja pihak yang dapat membantu Anda dalam mencapai gambaran diri Anda di demonstrasi kontekstual tersebut? Seperti apa perannya?
Untuk bisa menjadi
guru penggerak yang tergerak untuk bergerak dan menggerakkan bukan sekadar
upaya dari dalam diri. Seorang guru penggerak membutuhkan pihak lain untuk
mencapai gambaran diri. Pihak-pihak tersebut bisa saja berasal dari dalam
maupun luar lingkungan sekolah.
- Murid. Murid merupakan
pihak utama yang mendukung guru penggerak dalam mencapai gambaran diri.
Untuk bisa tergerak, murid memberikan dukungan dalam bentuk partisipasi
aktif dalam implementasi setiap gagasan orisinal. Hal ini akan memacu guru
penggerak berusaha terus menggali ide-ide lain selama proses partisipasi
murid. Selanjutnya murid yang sepakat menerima gagasan akan memudahkan
guru penggerak untuk terus bergerak. Termasuk memperbaiki kekurangan dan
meningkatkan kelebihan gagasan yang dijalankan. Selain itu, keaktifan
murid yang berperan sebagai subjek akan membuat guru penggerak
menggerakkan diri dan sekitarnya.
- Teman Sejawat. Teman
sejawat juga merupakan pihak yang dapat membantu guru penggerak mencapai
gambaran diri. Peran teman sejawat di sini adalah sebagai rekan
berkolaborasi. Keterbukaan guru penggerak untuk berkolaborasi adalah
kunci. Teman sejawat akan mampu menempatkan diri sebagai rekan yang baik
selama proses perubahan berjalan.
- Warga Sekolah Lain.
Selain murid dan teman sejawat, warga sekolah lainnya juga dapat membantu
guru penggerak. Guna ketercapaian gambaran diri guru penggerak, warga
sekolah lain berperan sebagai pemberi masukan positif. Sebagai tokoh
netral dalam proses pembelajaran, warga sekolah lain dapat memberikan
masukan terkait efisiensi proses perubahan yang sedang dilakukan tanpa
melibatkan ego pribadi.
- Kepala Sekolah. Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah berperan dalam memberikan dukungan dan kebijakan dalam implementasi nilai dan peran guru penggerak. Dukungan kepala sekolah besar artinya bagi seorang guru penggerak untuk terus tergerak menemukan gagasan tepat guna. Selain itu, kebijakan sekolah yang berpihak pada guru penggerak akan memudahkan untuk bergerak dan menggerakkan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeren Pak...semangat terus ya Pak...bersama kita mewujudkan Merdeka Belajar dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila
HapusLuar biasa pemaparannya pak.
BalasHapus